Beliau terjun dalam perencanaan arsitektur CONEFO (kini kompleks MPR/DPR). Pria lulusan ITB 1968 ini aktif dalam organisasi profesi dan menjabat sebagai ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) tahun 1985-1987. Dirinya memiliki segudang pengalaman, termasuk bekerja sama dengan Frank Gehry dan Zaha Hadid. Salah satu founding father Atelier 6 yang telah berdiri sejak tahun 1968 ini banyak bertutur mengenai lokalitas dan arsitektur tropis.

Bagaimana Anda menerapkan desain terkini pada tempat beriklim tropis?

Pada prinsipnya arsitek memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat desain yang patuh pada peraturan berlaku. Tren desain terkini adalah ramah lingkungan dan turut melaksanakan MDG (Millennium Development Goal). Sejauh mungkin kami melaksanakan prinsip tersebut dan menjalin persahabatan dengan iklim ke dalam dan luar ruang dengan ukuran yang nyaman.

Bagaimana menggabungkan unsur lokalitas dengan desain Modern?

Lokalitas adalah hal yang menyangkut potensi dan karakteristik lahan. Secara sadar mengaitkan arsitektur dengan potensi dan karakteristik site seperti konteks kultur, iklim, dan kesejahteraan setempat. Ini merupakan cara menggabungkan lokalitas dengan desain Modern. Konsep yang membuat arsitek bukan sekadar pencipta bentuk baru, tapi juga pemberi makna baru.

Untuk selengkapnya silakan baca majalah Style&Decor edisi Mei 2016.