Selain kuliner, Bandung juga terkenal sebagai wilayah yang kaya akan segala hal berkaitan dengan seni. Tidak terhitung sedikit seniman barasal dari Bandung, lahir maupun bersekolah. Jadi, pertemuan antara Artotel dan Kota bandung bisa dibilang pasangan yang tepat. Seperti kita tahu, Artotel adalah salah satu grup perhotelan yang dalam desainnya sering mengangkat nilai-nilai seni. Kerjasama dengan seniman tidak jarang terjadi dalam pembuatan, dan proses desain tiap hotelnya. Pertama kali berdiri di jakarta pusat, Artotel kini makin memperluas jangkauannya hingga ke beberapa kota besar lainnya, termasuk Bandung. Sama seperti pendahulunya, De Braga by Artotel memiliki benang merah yang sama, yaitu seni.

Terletak di Jalan Braga, De Braga by Artotel merupakan hotel ke-6 yang dioperasikan oleh Artotel Group dan menjadi hotel pertama dari kategori curated collections, yaitu koleksi hotel butik yang dikelola dengan sistem Artotel Group namun menggunakan nama hotel berbeda yang disesuaikan dengan keinginan pemilik hotel. Hotel ini memadukan unsur legendaris kawasan Braga yang kental akan suasana peninggalan zaman kolonial Belanda dan karya seni kontemporer yang menjadi ciri khas dari setiap properti yang dikelola Artotel Group. Dengan mempertahankan tampilan arsitektur lama pada fasadnya, De Braga by Artotel menempati pertokoan Sarinah yang kini berkembang menjadi 14 lantai. Menampilkan gaya Modern Minimalis yang dipadukan dengan sentuhan Art Deco.

De Braga by Artotel memiliki 12 kamar dengan tiga tipe berbeda. Selain itu, hotel ini juga dilengkapi beberapa tempat hiburan yang seru untuk keluarga atau untuk hang out bersama kerabat, seperti Kunst Bistro, restoran yang terletak di lantai tiga dengan pelayanan 24 jam, Terrace Cafe yang terletak di bagian depan hotel, enam ruang pertemuan yang mereka sebut Meetspace, kolam renang, dan tentunya Artspace, sebuah galeri pameran seni yang menjadi fasilitas khas dari Artotel. Berbagai karya seni kontemporer menghiasi setiap lantai dan kamar hotel yang berkolaborasi dengan tujuh seniman muda lokal Bandung, Addy Debil, Argya Dhyaksa, Elfandiary, Erwin Windu Pranata, Radhinal Indra, dan Riandy Karuniawan. Karya seni yang mereka buat mengambil tema tumbuh-tumbuhan, terinspirasi dari latar belakang Kota Bandung yang terkenal sebagai kota kembang dan perkebunan tehnya.