“Hunian ini dirancang menjadi sebuah ‘bachelor pad’ dengan mengusung gaya retro dan polesan warna-warna hangat agar terasa nyaman sekaligus tak lekang dimakan waktu.”

Ide awal desain interior ini datang dari keinginan klien untuk memiliki hunian sebagai “bachelor pad” karena memang akan ia tempati sendiri. Sedangkan inspirasi desainnya datang dari karakter dan hobi pemilik rumah. Beliau menyukai gaya retro dengan tampilan yang maskulin. Ditambah lagi, ia adalah seorang kolektor barang-barang vintage dan pecinta lukisan. Hunian berupa unit apartemen yang berlokasi di Jakarta Selatan ini merupakan hasil karya salah satu firma desain lokal, Bitte Design Studio. Untuk menuruti gaya retro yang dibangun, maka warna-warna bumi dan hangat menjadi pilihannya. Sedangkan untuk memperkuat konsep maskulin dan abadi, mereka menggunakan warna putih, abu-abu gelap dan krem teraso sebagai latar belakang.

Ruang duduk dan ruang makan dibuat lebih kontras dengan penggunaan material papan kayu solid pada plafon hingga ke dinding. Pada ruang kerja, material yang digunakan agak mirip dengan ruang duduk, hanya saja tidak dilapisi dengan papan kayu, melainkan dengan cat berwarna abu-abu gelap. Sedangkan yang digunakan untuk area dapur lebih mengarah kepada material-material terang seperti solid surface putih, dinding bercat putih, dan kabinet dapur dengan nuansa warna terang. Dengan area yang terbatas, maka open kitchen dapat menjadi solusi yang sesuai. Dilengkapi dengan kitchen island di area ruang sebagai pembatas dan sarana menikmati hidangan di pagi hari.

Ruang duduk dan ruang makan tersebut menjadi area terbaik dan poin utama dalam hunian. Area ini juga dibuat linear menggunakan elemen-elemen yang semakin mempertegas ruang, seperti rak yang menerus sepanjang ruang dan penambahan drop ceiling berlapis kayu. Kehadiran rak buku yang memanjang di kedua ruang mempertegas tampilan sebagai focal point dan solusi penyimpanan untuk ruang terbatas.

Sementara kamar tidur utama dirancang dengan menampilkan nuansa nyaman dan relatif terang dengan skema warna putih dan palet kayu pada lantai. kecintaan pemilik rumah akan karya seni lukis terlihat pada pilihan wall artwork. Banyak lukisan-lukisan berfigura besar yang seperti diletakkan sembarang untuk memberikan aksen urban. Salah satu pilihan tempat untuk memasang lukisan adalah di kepala ranjang. 

Walaupun keberadaan hunian di gedung apartemen, namun tanaman-tanaman hijau tetap dipakai, selain untuk penghijauan sekaligus untuk aksesori. Selain itu, koleksi barang-barang vintage milik klien menjadi dekorasi yang menarik bagi rumahnya, seperti furnitur iconic hingga lukisan-lukisan besar yang tergantung di beberapa titik dinding. Tidak lupa lapisan panel berwarna gelap yang hampir menyeluruh mempertegas kesan retro. Untuk menyiasati suasana dalam rumah agar tidak terlalu gelap dengan membiarkan bukaan jendela besar dan menyinari cahaya alami ke dalam hunian.