Melihat banyaknya keberadaan restoran baru di Jakarta, membuat masyarakat dari berbagai kalangan masih mengalami kesulitan mencari tempat makan sesuai preferensinya. Dengan mengompilasikan beberapa restoran di Jakarta yang ramai dibicarakan saat ini, berikut ulasan singkat dari keenam tempat saji yang menyuguhkan santapan autentik hingga kontemprer, bercita rasa Nusantara maupun khas warga Normandie dengan penataan artistik. Pun menjadikan santapan berikut seperti karya seni dari hasil juru masak yang piawai dalam bidangnya.

1. Cork and Screw Country Club, Jakarta

Photography Courtesy of Chirstian Adiguna

Sambutan hangat untuk para tamu di kediaman baru Cork and Screw Country Club, Jakarta, melalui menu santapan yang diolah langsung dari dapur terbuka oleh Chef Fernando Sindu. Sebagai Executive Chef, bermacam menu khas timur dan barat diracik yang selaras jika disandingkan dengan berbagai varian wine di balik cellar khusus. Jika umumnya minuman wine dipadankan dengan santapan pilihan, namun bagi Cork & Screw Country Club kediaman barunya tidak memberlakukan aturan yang merumitkan para tamu. Pun dapat dinikmati dengan santapan Indonesia seperti Nasi Cumi Pekalongan, Duck Confit, hingga santapan penutup Manggo Sticky Rice.

2. Hakkasan Jakarta

Diciri khaskan sebagai tempat prestise bagi yang ingin menikmati santapan khas Kanton dan pengalaman hiburan malam, Hakkasan Jakarta merangkul Chef de Cuisine, Sky Wong Kum Choy, untuk menyalurkan kreativitasnya melalui bahan-bahan masakannya. Chef yang sempat menakhodahi hotel ternama di Eropa, Timur Tengah, dan Asia Pacific, menjamu para tamu dengan konsep tradisional. Seperti halnya banyak opsi saus untuk menemani hidangan pembuka hingga hidangan utama. Diawali dengan Crispy Quail Egg Puff yang menggiurkan jika disantap bersamaan dengan XO Sauce. Premium Dim Sum Platter yang berisikan truffle har gau, scallop shumai, morel crystal dumpling, crispy prawn with truffle, baked beef puff, dan daikon roll. Roasted Truffle Duck with Mushroom Tea Tree, Abalone Fried Rice, Stir-fry Black Pepper Rib Eye with Merlot, dan Roasted Silver Cod with Champagne and Honey. Masing-masing menu dapat dinikmati dengan cara traditional oleh Chinese Tea ataupun racikan Smokey Negroni serta pilihan wine yang dipilih secara khusus.

3. Kilo Kitchen, Jakarta

Kilo Kitchen menyuguhkan santapan yang memadukan jamuan Medditeranean dengan sentuhan Asia. Menurut Executive Chef, Yohanes Gozali, konsep meracik kedua santapan menjadi satu jamuan fusi adalah alasan nama Kilo Kitchen terus dikenal. Restoran yang juga terletak di Singapura dan Bali, menawarkan menu-menu unik, pun menjadikan para tamu berkunjung kembali. Seperti halnya sajian pembuka Wasabi Tuna Tartare, dan main course SquidInk Rice, keduanya menjadi menu yang digemari oleh kalangan tamu. Namun berkunjung kehunian yang memperkenalkan sentuhan Amerika Selatan, tentu mencicipi menu autentik menjadi alasan lain. Beef Tongue Taco, dan Kilo’s Seafood Ceviche menjadi diantaranya. Dengan kepiawaian sang juru masak yang juga mengurus dapur Kilo Kitchen di Bali, masing-masing santapan diolah dengan caranya sendiri untuk menjadikan menu fusion yang dipertemukan dengan cita rasa Indonesia, Jepang, Korea, Thailand maupun Cina. Pun yang membuat menu Kilo Kitchen berbeda dari jamuan modern biasanya.

4. Lyon at Mandarin Oriental Hotel, Jakarta

Lyon at Mandarin Oriental Jakarta salah satu nama yang terlintas di dalam benak para warga Jakarta ketika memilih restoran khas Prancis. Khususnya beberapa tahun lalu, tempat makan yang terletak di lantai dua hotel, sempat dihebohkan akan hidangan kontemporer dengan penataan artistik. Mengingat hotel yang telah menjadi bangunan ikonis di area bundaran HI, Jakarta, Mandarin Oriental menjaga konsistensinya dengan membarui seluruh pengalaman miliknya, terhitung dapur Lyon yang memperkenalkan hidangan baru, yaitu mengubah konsep Modern dengan jamuan autentik. Selain mengubah santapan Prancis autentik, Lyon menghadirikan wajah baru yang memiliki ajaran dalam mengolah santapan French cuisine, ialah Chef Edi Tan. Walaupun terdapat stereotip mengenai “French Kitchen” yang terbilang hardcore, Chef Edi tanpa mengembeli titel Michelin Star, dapat menjamu para tamu dengan santapan autentik yang membuat para turis Prancis seakan berada di tempat asalnya.

5. Oso Ristorante, Jakarta

Juru masak Nazario Orlando yang mengepalai area dapur Oso Ristorante, Jakarta, menawarkan menu bercita rasa khas Italia secara autentik sesuai dengan tempat asalnya. Membuka menu santapan, rangakian hidangan pembuka hingga penutup lengkap disajikan. Menjumpai Executive Chef restoran yang terletak di lantai 46 gedung The Altitude, Jakarta, Nazario Orlando memberikan kutipan ìMemasak seperti membuat karya seni. Tidak ada yang dapat menggantikan kegemaran saya terhadap mengolah makan yang indah untuk dipandang, dan berkesan untuk indra perasa.î lanjutnya. Mulai dari artisanal pizza yang disuguhkan dengan rasa spesial, membuat para tamu tidak perlu mengontaminasi dengan aneka saus tambahan. Terhitung dengan aneka pasta pada Spaghetti Sea Urcin Bottarga dengan rasa pedas, serta Ravioli dengan cheese fondue yang menggunakan emas edible 24 karat. Sembari menyuguhkan santapan olahannya, Executive Chef yang sebelumnya mengolah dapur Oso Ristorante di Singapura menutup prosesi jamuan dengan mengutarakan pedomannya “Italian food is art and comfort.”

6. Segundo Jakarta

Salah satu hotel yang tercatatat dalam naungan SYAH Establishment, baru saja membuka tirai restoran yang terletak di lobi Hotel Monopoli, Jakarta. Bersinergi dengan Prof. Andrea Peresthu, Restoran yang diberi nama Segundo, merupakan tempat makan dengan suguhan citarasa Indonesia, Spanyol, dan khas Laut Mediterania. Memahami tehnik memasak traditional, Andrea Peresthu menjamu para tamu dengan jamuan Indonesia berkonsep comfort food seperti Ikan Bakar Rica Loco, Bakmi Segundito. Beralih ke santapan Spanyol Chef yang memberikan nama Segundo dengan artian The Second, atau yang kedua, meracik Fideua Del Mar, ialah spaghetti bergaya Catalunya, dan Bife Ancho dari 45 hari dried age Australian beef, rib-eye cut 280gr yang tergolong dalam kategori Meditteranian Grill. Kendati demikian, sang pengamat dari Javanegra Atelier menyuguhkan santapan lain dengan nama-nama unik seperti halnya Ayam Bakar Ganteng dari pilihan Indonesian Jomblo yang ditata secara autentik.