Fotografi : Ernest The Ofilus
Arsitek : Agatha Carolina


SEBUAH RUMAH harus sungguh-sungguh mewakili persona sang penghuni. Sepatutnya pun sebuah rumah mampu dengan sempurna merepresentasikan bagaimana cara pemiliknya menjalani kesehariannya. Itulah prinsip dasar yang dibagikan oleh Agatha Carolina, arsitek sekaligus desainer dari Bitte Design Studio,ketika kami menanyakan tentang tips untuk siapapun berniat membangun rumah impian.

Tidak semata-mata melalui apa yang ia sebutkan tadi, kami pun membuktikan dengan jelas bahwa prinsip Caroline tertuang nyata pada hunian pribadinya, DHSAC Residence — yang bertema ‘Abad Pertengahan Modern’—yang ia desain bersama sang suami, Ditho Sitompoel dan berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan.
Berawal dari sebuah perjalanan berlibur ke Amerika Serikat dan melihat sendiri karya-karya luar biasa dari para arsitek Mid-Century seperti Richard J. Neutra yang dalam karya-karyanya terkenal dengan permainan geometri sederhana, pengunaan material baja dan kaca, kemudian berkunjung melihat chindler’s House yang dibangun dengan proporsi yang pendek menggunakan konsep insideoutside serta menggunakan material kayu serta bangunan karya desain Frank Lloyd Wright dengan permainan ruang compressed release-nya, Carolina terinspirasi menghadirkan itu semua ke dalam hunian pribadinya.


“Yang pasti desain-nya terasa timeless hingga kini,meskipun bangunan itu dididirikan pada awal tahun 40 hingga 50-an. Saya dan suami merasakan aura yang sangat hangat dan homey. Sepulang dari perjalanan itulah, saya merasa bahwa kesan itulah yang saya rasa sangat mewakili pribadi saya dan saya ingin mewujudkannya juga di dalam tempat tinggal saya bersama keluarga,” tuturnya.


Untuk pemilihan furnitur-furnitur utama serta ornamen-ornamen interior, Carolina dan suami memilih produk-produk desain karya desainer-desainer produk lokal dengan karakter yang juga sangat kuat memberikan warna tema Mid-Century. Termasuk diantaranya adalah lampu-lampu meja yang merupakan desain produk by Bitte.


Beranjak ke area ruang keluarga yang menyatu dengan area meja makan dan bar, atau area “Heart of the House”, kami menemukan salah satu furnitur yang paling pertama mencuri perhatian; yaitu lounge chair ikonik karya salah satu ‘bapak’ desainer Mid-Century, Charles & Ray Eames.


Di samping itu, pemilihan warna pada sofa di ruang tengah dipilih warna biru tua untuk memberikan aksen lebih lembut diantara benang merah gaya Mid-Century yang cenderung maskulin.

Homes - Carolina Living Room Wall Design

AMBIENS HANGAT KHAS
RUMAH DI ERA 50-AN
TERASA SEMAKIN KUAT
DENGAN HADIRNYA
HIDDEN-LIGHTING DI
BERBAGAI SUDUT DAN
SISI RUMAH. SEAKAN
MEMPERTEGAS GARIS
DESAIN RUMAH

PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN

Dua aspek penting bagi Carolina sebagai arsitek sekaligus desainer interior, yang juga diterapkan dalam setiap proyeknya, terutama pada rumah tinggalnya ini adalah aspek pencahayaan dan pengudaraan.

Seperti terlihat jelas pada dinding sisi fasad hingga ke samping rumah, Carolina menerapkan desain dinding bersirip untuk memberikan akses sirkulasi udara serta pencahayaan yang seimbang. Di balik sirip yang membentang di hampir keseluruhan dinding adalah jendela-jendela besar yang sengaja dibuat
oleh sang pemilik rumah untuk memaksimalkan perputaran oksigen dari dan ke dalam rumah.


Teknik pencahayaan yang memang memiliki ruang kontribusi sangat besar dalam penciptaan suasana dan kehangatan di dalam rumah diserahkan Carolina kepada Sena Lighting. Ambiens hangat khas rumah di era 50-an terasa semakin kuat dengan hadirnya hidden-lighting di berbagai sudut dan sisi rumah.

Seakan mempertegas garis-garis desain rumah, kehadiran pencahayaan seperti juga dapat terlihat di area tangga di teras belakang pun berhasil memberikan kesan hangat sekaligus mewah.


Berlokasi di pusat kota Jakarta,dengan cuaca serta kualitas udara yang menantang, Carolina pun menyiasatinya dengan menghadirkan lansekap yang super lush di sekeliling rumah. Tanaman hijau tanpa bunga sengaja menjadi pilihan Carolina untuk mendukung suasana tropis namun teduh seperti halnya rumah-rumah abad pertengahan yang dipenuhin dengan tanaman-tanaman hidup yang hijau dan segar.