Konsep desain merupakan satu bagian penting ketika membangun interior sebuah rumah. Acuan desain seseorang tentu bergantung pada selera masing-masing. Terdapat banyak variasi gaya mendesain rumah, seperti klasik, vintage, retro, atau industrial. Ada pula gaya desain dan arsitektur dengan pendekatan gender. Karena itu, ada desain rumah bergaya feminin, dan ada pula yang bergaya maskulin. Walau di jaman modern seperti sekarang ini, rumah bergaya maskulin tidak berarti harus dimiliki pria. Kembali lagi ke selera dan patokan gaya hidup pemilik rumah. Karya desain interior elegan ini dirancang oleh firma Vindate Interior & Architecture. Sebuah hunian berupa apartemen di salah satu wilayah mewah di Jakarta Selatan yang dimiliki oleh seorang wanita karir dengan gaya hidup metropolis. 

Hans Susantio adalah pendiri sekaligus principle desainer dari Vindate Interior & Architecture, ia sudah mengenal kliennya selama dua tahun. Vindate mendesain hunian ini yang disesuaikan dengan gaya hidup sang pemilik, dengan tidak menggunakan terlalu banyak detail. Dari awal mengerjakan proyek ini, keikutsertaan klien hanya sebatas moodboard, dan ketika mulai memasuki proses mendesain, sang klien mempercayakan kepada firma Vindate seutuhnya. Secara konsep, Hans ingin membangun sebuah hunian bergaya New York dengan sentuhan Art Deco. Kombinasi antara gaya hidup pemilik rumah yang dinamis dengan skema warna monokrom, dan sedikit komposisi warna membuat hunian terlihat mewah dan streamline. Permainan warna lebih banyak terlihat pada pilihan artwork dan loose furniture. Secara keseluruhan, walau apartemen ini dihuni oleh wanita, bisa dibilang penggunaan warnanya cukup maskulin. Selain perpaduan warna monokrom, aksen maskulin lainnya juga dapat terlihat pada pemasangan detail stud di beberapa area seperti area kamar tidur. 

Memiliki luas 170m², awalnya apartemen ini memiliki dua kamar tidur, namun salah satu kamar sengaja dirubah menjadi ruang kerja. Kecintaan pemilik terhadap artwork menjadi alasan mengapa begitu banyak elemen seni pada hunian. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah aplikasi lukisan besar yang tidak digantung di dinding, melainkan pada plafon. Detail desain yang tidak terduga menjadi hal yang dipadukan sangat pintar oleh Vindate. Contohnya, pertemuan marmer dengan duco yang kemudian dikombinasikan dengan stud misalnya. Sementara pada gagang pintu, Vindate menggunakan batu alam asli sehingga tiap gagang memiliki bentuk yang tidak sama. Keberagaman detail tersebut membuat rumah memiliki kesan unik dan spesial.