Kecintaan istri sang pemilik rumah, Azza Dina Ghozi dengan keindahan Hotel Amanjena di Maroko membuat dirinya bertekad mewujudkan hunian cantik yang terinspirasi dari properti tersebut. Hunian bergaya Maroko yang dipengaruhi oleh gaya arsitektural Moorish banyak ditemui di hotel-hotel berbintang dan rumah-rumah mewah di Maroko. Moorish adalah gaya arsitektur Barat yang meminjam keindahan gaya arsitektur khas Mediterania.

Gaya arsitektur ini menjamur di Eropa dan Amerika pada pertengahan abad 19, ketika bangsa Barat mulai bosan dengan gaya klasik maupun gotik dan mencari gaya arsitektur yang lebih eksotik. Gaya arsitektur ini juga memiliki ciri khas ukiran rumit, pintu melengkung, dan kain berwarna-warni yang sedikit mencolok di dalam ruangan. Rumah yang terdiri dari tiga wing area ini setidaknya menyimpan keindahan Maroko yang total di dalam balutan desainnya. Sebuah proyek arsitektur Maroko karya arsitek Heru Santoso dan polesan interior desain dari Endramukti Design.

Seperti desain hunian tematik lainnya, yang menginspirasi dekorasi rumah ini adalah arsitektur bergaya Maroko dan juga keinginan pemilik untuk memiliki hunian yang mengingatkan beliau terhadap kecintaannya dengan budaya Timur Tengah. Ini adalah kesekian kalinya kerja sama antara Hidajat Endramukti dengan sang pemilik rumah. Terbukti setelah dari project rumah ini, sang pemilik tetap memercayakan beberapa project property lainnya untuk ditangani kembali oleh Hidajat Endramukti. “Kami dan klien memiliki selera yang sama, kami tidak pernah menemukan kendala selama project ini dibuat, hanya saja sang pemilik selalu membeli aksesori interior yang indah, jadi kami harus dapat memberikan space terhadap koleksi aksesori interior tersebut, sehingga semuanya dapat ter-display sempurna,” tutur Hidajat.

Mendesain rumah dengan tematik tertentu seperti ini, juga memiliki beberapa kendala. “Tantangan terbesar kami adalah saat mengombinasikan furnitur bergaya American Classic dengan furnitur asli Maroko,” ungkap Hidajat. Sedangkan pilihan warna yang mendominasi pada dinding interior sang desainer menggunakan cat stucco dengan warna beige sehingga mudah dikombinasikan dengan warna apapun. Aksesori favorit hingga pernak-pernik yang mereka terbangkan langsung dari Maroko, kian memperkuat karakter interior di dalam rumah.

Bentuk arsitektur seperti ini jarang terlihat di Surabaya, hal itu yang membuat hunian ini semakin istimewa. “Aksesori interior yang sebagian besar kami dapatkan di Marrakesh adalah yang membuat orang jatuh cinta pada rumah ini,” ucap desainer asal Surabaya ini. Sedangkan pada furnitur, sang desainer memadukan gaya Maroko dengan American Classic. Salah satu nilai tambah rumah adalah, keberadaannya yang membelakangi padang golf dengan view area hijau yang luas sehingga melengkapi keindahan keseluruhan rumah dengan penataan lanskap elegan.

Di dalam desain bergaya Marrakesh, terdapat istilah Riad, yang berasal dari bahasa Arab ‘Ryad’ yang memiliki arti taman. Peran taman sangat penting dalam rumah ala Mediterania. Tidak seperti kebanyakan rumah yang mengosongkan tamannya tanpa desain, hunian seperti ini menata dan mendekorasi taman sama pentingnya dengan menata interior. Pada rumah di Surabaya ini, taman luas yang memanjang dari dalam hingga keluar, nampak dikelilingi dengan rimbunnya pohon Palem khas Maroko, yang kian memperkuat kesan elegansi ala Mediterania dan mewahnya Hotel Amanjena.