Pada awalnya hunian vertikal tidak terlalu populer, kini semakin dipertimbangkan saat proses pemilihan properti. Mungkin salah satu faktornya adalah gaya hidup masa kini yang seakan memaksa kita untuk lebih efisien. Hunian berupa apartemen biasanya mengakomodasikan penghuni dengan berbagai macam sarana yang lebih memudahkan kegiatan sehari-hari. Hal tersebut juga diusung pada salah satu komplek superblok mewah milik sebuah korporasi besar yang memiliki beberapa gedung yang dijadikan menara perkantoran, hotel, dan hunian di Surabaya. Khusus untuk hotel dan hunian, manajemen dibina oleh operator brand perhotelan ternama, Novotel. Pada proyek hunian ini, adalah desainer Eric Wibowo yang dipercaya untuk memoles interior apartement  tersebut agar tampil cozy dan nyaman untuk sebuah residensial vertikal di tengah kota. Dengan bermodalkan ide gaya Modern yang homey, Eric membuat beberapa konsep interior yang memberikan karakter yang kuat pada tiap ruang namun tetap terlihan indah secara estetika.

Tetapi sedikit berbeda dengan gaya residensial vertikal yang terlalu mengedepankan tampilan Modern, pada hunian ini lebih diutamakan rasa nyaman dan praktis, yang disesuaikan dengan gaya hidup dinamis orang perkotaan. Awalnya, project residensial ini telah selesai didirikan sampai akhirnya Eric diajak bergabung oleh pemilik bangunan dalam proyek hunian yang merupakan pengembangan dari  kawasan superblok tersebut. “Segala kelebihan dan kekurangan pada area komersial (hotel) yang telah didirikan menjadi bahan kami untuk bersama-sama merancang konsep desain yang berbeda untuk memberikan hasil yang maksimal,” cerita Eric mengenai pertemuannya dengan klien, “Kami adalah orang yang cukup paham desain dan untungnya kami sepaham sehingga apa yang diinginkan olehnya dapat kami wujudkan dengan baik,” lanjutnya.

Proyek ini banyak menggunakan loose furniture dari brand Vivere yang menggunakan material kayu dan rotan. Menurutnya brand ini memiliki aliran gaya yang sangat sesuai dengan konsep desain yang ingin diterapkan yaitu praktis, Modern, dan stylish. Dari beberapa unit residensial yang dikerjakan oleh Eric ia membaginya menjadi tema-tema berbeda untuk menghindari keseragaman. Ia memberikan sentuhan warna yang berbeda pada tiap ruangan agar penghuni merasakah nuansa yang tidak sama dalam hunian. Namun, sebagai warna dasar ia tetap menggunakan palet lembut atau pastel yang menciptakan kesan homey, dipadukan dengan warna yang lebih bold seperti biru, oranye, dan brass untuk menambahkan elemen dramatis. Sementara untuk menghias interior, dua aksesori favoritnya yaitu cushion dan lampu hias. Keduanya dipilih dengan desain yang eklektik untuk menciptakan suasana unik namun tetap nyaman untuk ditinggali.

Sesaat ketika memasuki apartemen, suasana sederhana yang dipoles dengan gaya Modern terpancar dari penataan area foyer yang hanya diisi dengan sebuah bench dan artwork kain yang diberi frame kayu. Area living room-pun juga hadir cozy dengan balutan sofa berukuran besar dan karpet berwana hijau. Tiap kamar tidur sengaja diberi headboard panel kayu bermotif yang berbeda- beda. Tidak ada yang berlebihan dalam tampilan hunian ini, namun tidak ada satu ruang pun yang luput dari detail desain menarik. Walau Eric mengakui tantangan terbesarnya dalam proyek ini adalah pengaturan tenaga saat proses pembangunan. “Banyaknya unit yang harus diselesaikan dan pengaturan jadwal, hal tersebut berpengaruh pada proses desain,” ungkap Eric.